Sunday, August 30, 2015

Kota-Kota Berdinding di Lembah M'Zab Aljazair

Kota-Kota Berdinding di Lembah M'Zab Aljazair - Hallo sahabat Batang Untuk indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kota-Kota Berdinding di Lembah M'Zab Aljazair, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel sejarah, Artikel Travel, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kota-Kota Berdinding di Lembah M'Zab Aljazair
link : Kota-Kota Berdinding di Lembah M'Zab Aljazair

Baca juga


Kota-Kota Berdinding di Lembah M'Zab Aljazair

M'Zab adalah lembah oasis sempit di dalam Sahara, dimana terletak lima kota bertembok, sekitar 600 km sebelah selatan dari Algiers, ibukota Aljazair. Lima kota, secara bersama-sama dikenal sebagai Pentapolis, tersebar di sepanjang lembah lebih dari sekitar 10 km, dan didirikan pada abad ke-11 oleh Mozabite Berber. The Mozabites awalnya dari barat laut Afrika, wilayah yang secara historis dikenal sebagai Maghreb, dengan ibukota di Tahert. Ketika kebakaran menghancurkan kota mereka di tahun 909, Mozabites meninggalkan Tahert dan menetap di  lembah M'Zab. Di sana, mereka membangun lima kota berdinding - masing-masing miniatur citadel, dikelilingi oleh dinding, dan didominasi oleh sebuah masjid, yang juga difungsikan sebagai menara pengawas.


El Ateuf, Lembah M'Zab.

Masing-masing dari lima kota - Ghardaia, Melika, Beni Isguen, Bou Noura dan El Atteuf - dibangun di atas bukit dan dikelilingi oleh bangunan berbentuk kotak berwarna pastel, dikemas erat bersama dalam lingkaran konsentris disekitar masjid pusat yang dibangun di puncak sebuah bukit. Masjid ini dipahami sebagai benteng, benteng terakhir perlawanan jika terjadi pengepungan, dan terdiri dari gudang senjata serta lumbung. Sekitar masjid ini, rumah-rumah dibangun dalam lingkaran konsentris hingga membentuk benteng. Rumah-rumah ini dirancang untuk hidup komunal, dalam struktur sosial sangat egaliter yang menghormati privasi keluarga. Bangunan erat dikemas, dengan lorong-lorong sempit dan gang-gang tertutup berliku diantara mereka.

Ghardaia adalah kota utama dan ibukota M'Zab, sementara El-Ateuf adalah pemukiman tertua di wilayah tersebut. Beni Isguen adalah yang paling misterius dari semua kota M'Zab. Kota ini dianggap sangat suci dan sampai baru-baru ini, hanya warga kota yang diizinkan masuk setelah gelap dan di malam hari gerbang dikunci. Namun sekarang ini tidak lagi terjadi, tapi Beni Isguen tetap menjadi pemukiman yang paling tradisional di M'Zab. Hampir tidak dimungkinkan untuk mengambil gambar para wanita disini, karena mereka enggan dan jika sudah bersuami, karena suami mereka tidak mengizinkan.

Semua kota M'Zab dikenal karena telah melestarikan budaya asli mereka dan kohesi antara masyarakatnya sepanjang tahun, hampir tak tersentuh oleh dunia luar. Pada tahun 1982, mereka mendapat status Warisan Dunia UNESCO.

Ghardaia, Lembah M’Zab

Beni Isguen

Beni Isguen

Ghardaia

Aerial view dari kebun dan taman-taman hulu dari Ghardaïa 

Beni Isguen

Ghardaia

Ghardaia 

Contoh arsitektur tradisional di Ghardaia

Toko-toko berbaris di jalan-jalan di Ghardaia 

Jalan sempit di Ghardaia

Para Wanita Ghardaia

Ghardaia

El Ateuf






Source: hiddenunseen.blgspot.com


Demikianlah Artikel Kota-Kota Berdinding di Lembah M'Zab Aljazair

Sekianlah artikel Kota-Kota Berdinding di Lembah M'Zab Aljazair kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Kota-Kota Berdinding di Lembah M'Zab Aljazair dengan alamat link https://batanguntukindonesia.blogspot.com/2015/08/kota-kota-berdinding-di-lembah-m.html

SHARE THIS

Author:

0 comments: