Judul : Tak Terima Dengan Penyadapan, Setelah Konpers, SBY Kembali Lakukan Ini...........!
link : Tak Terima Dengan Penyadapan, Setelah Konpers, SBY Kembali Lakukan Ini...........!
Tak Terima Dengan Penyadapan, Setelah Konpers, SBY Kembali Lakukan Ini...........!
Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kepada Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk bersabar. Pernyataan SBY itu disampaikan melalui akun Twitter resminya. Kicauan yang diakhiri tanda *SBY* merupakan tulisan langsung dari SBY.
"Bapak Ma'ruf Amin, senior saya, mohon sabar dan tegar," tulis SBY yang diunggah sekitar pukul 17.00 WIB pada Sabtu (4/2/2017).
SBY dan Ma'ruf Amin sebelumnya disebut dalam persidangan kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Tim pengacara Ahok mengaku memiliki bukti komunikasi antara SBY dan Ma'ruf soal fatwa penistaan agama dan pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylvia Murni di kantor PBNU.
Atas pengakuan kuasa hukum Ahok itu, SBY merasa komunikasinya telah disadap.
"Jika kita dimata-matai. Sasarannya bukan Bapak (Ma'ruf). Kita percaya Allah maha Adil," ujar SBY.
Bpk Ma'ruf Amin, senior saya, mohon sabar & tegar. Jika kita dimata-matai, sasarannya bukan Bpk. Kita percaya Allah Maha Adil *SBY*— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) 4 Februari 2017
Hingga kini, pihak kuasa hukum Ahok belum menyebutkan bukti apa yang dimiliki terkait percakapan tersebut. Rencananya, bukti itu akan dihadirkan dalam persidangan berikutnya.
Fraksi Partai Demokrat di DPR tidak tinggal diam. Mereka menggalang hak angket untuk menyelidiki dugaan penyadapan itu.
Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat Benny K Harman mengatakan, hak angket saat ini sudah digulirkan kepada anggota lintas fraksi.
"Saat ini sedang proses, kita tunggu saja hasilnya," kata Benny saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/2/2017).
Humprey Djemat, salah seorang kuasa hukum terdakwa kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mempertanyakan pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang merasa disadap.
Humprey mengatakan, selama persidangan pada Selasa (1/2/2017) kemarin, dia tidak sama sekali menyebut kata "rekaman".
"Jadi, jangan mengambil kesimpulan sendiri. Memang kita bilang rekaman? Kan tidak ada. Kenapa dibilang rekaman," kata Djemat saat ditemui di kawasan Jalan Cik Ditiro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2017).
Menurut Djemat, saat persidangan yang beragendakan mendengarkan kesaksian Ketua MUI Ma'ruf Amin itu, dia hanya menyebut ada komunikasi antara Ma'ruf dan SBY. Dia mengatakan, komunikasi yang disebutnya bisa dalam berbagai bentuk.
Menanggapi hal itu, Humprey menilai ucapan SBY merupakan opini pribadinya.
"Jangan terpaku pada omongan Pak SBY. Itu kan pendapat beliau," ucap Humprey.
Terkait kemarahan SBY yang langsung menggelar konpers, justru video Joko Widodo menjabat jadi Gubernur saat disadap menjadi viral. Saat menjabat Gubernur DKI, Joko Widodo juga pernah disadap tapi responnya luar biasa sangat santai malah ditanggapi dengan guyonan.
Simak Videonya!
Demikianlah Artikel Tak Terima Dengan Penyadapan, Setelah Konpers, SBY Kembali Lakukan Ini...........!
Sekianlah artikel Tak Terima Dengan Penyadapan, Setelah Konpers, SBY Kembali Lakukan Ini...........! kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Tak Terima Dengan Penyadapan, Setelah Konpers, SBY Kembali Lakukan Ini...........! dengan alamat link https://batanguntukindonesia.blogspot.com/2017/02/tak-terima-dengan-penyadapan-setelah.html
0 comments: