Wednesday, September 16, 2015

Rambut dan Air Mata Dewi Pele

Rambut dan Air Mata Dewi Pele - Hallo sahabat Batang Untuk indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Rambut dan Air Mata Dewi Pele, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel sains, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Rambut dan Air Mata Dewi Pele
link : Rambut dan Air Mata Dewi Pele

Baca juga


Rambut dan Air Mata Dewi Pele

Rambut Pele adalah serat halus alami kaca vulkanik yang terbentuk ketika lava cair panas dilemparkan ke udara selama letusan eksplosif. Untaian dibentuk oleh peregangan atau peniupan kaca basaltik cair dari lava, seperti yang dilakukan oleh pembuat kaca yang membuat helai tipis benang kaca dengan menarik gumpalan kaca cair. Rambut Pele biasanya terbentuk di lava mancur, air terjun lava, dan aliran lava yang kuat.


Sampel rambut Pele dari danau lava dalam vent Halemaʻumaʻu, Hawaii.

Batu cair membentang setipis dari milimeter, hingga beberapa setipis rambut manusia, dan dapat mencapai panjang 2 meter. Karena sangat ringan, mereka sering terbawa oleh angin ke tempat-tempat yang berkilo-kilo meter jauhnya. Serat rambut Pele telah ditemukan bersarang di tempat-tempat tinggi seperti puncak pohon, tiang listrik dan antena radio. Mereka memiliki warna kuning keemasan dan terlihat hampir seperti rambut atau jerami.

Lava yang memancur menarik lava menjadi benang tipis yang kemudian mendingin dan membentuk rambut Pele.

Istilah "rambut Pele" berasal dari mitologi Hawaii di mana Pele adalah dewi api, petir, angin dan gunung berapi, dan dikatakan pencipta Kepulauan Hawaii. Rambut Pele tidak hanya di Hawaii saja, tapi dapat ditemukan di dekat gunung berapi lain di dunia. Mereka biasanya ditemukan di celah-celah tanah atau daerah di mana batuan membentuk sudut di mana rambut Pele yang tertiup angin dapat terkumpulkan.

Tidak disarankan untuk menyentuh Rambut Pele dengan tangan telanjang karena mereka sangat rapuh dan sangat tajam, dan pecahan kecilnya bisa masuk ke dalam kulit tangan Anda saat Anda memegangnya.

Ini bukan sarang burung. Ini adalah Rambut Pele. Gumpalan gelap adalah Air mata Pele.

Rambut Pele kadang-kadang ditemukan terjerat dengan gumpalan kecil kaca vulkanik yang mengeras yang disebut air mata Pele atau yang biasa para ahli geologi sebut Achneliths. Mereka terbentuk dengan cara yang sama dengan rambut Pele - oleh ejeksi dari tetesan kecil lava dari air mancur lava. Para peneliti telah menemukan bahwa kecepatan dari letusan lava lah yang memutuskan apakah air mata Pele atau rambut Pele yang terbentuk. Jika kecepatan dari letusan tinggi, maka rambut Pele dibentuk dan jika kecepatan rendah terbentuklah air mata Pele. Kadang-kadang air mata Pele ditemukan melekat di ujung rambut Pele.

Air mata Pele dapat memberitahu vulkanologi banyak informasi tentang letusan. Pemeriksaan gelembung gas dan partikel terperangkap dalam air mata Pele dapat memberikan informasi tentang komposisi dapur magma. Bentuk air mata dapat memberikan indikasi kecepatan letusan.

Rambut Pele dari gunung berapi Hawaii.

Helai rambut Pele yang ditemukan di Hawaii.

Air mata Pele dengan dua helai rambut Pele yang melekat ditemukan dari letusan pra-1940 dari Kilauea Volcano, Hawaii.

Air mata Pele. Dari kiri ke kanan, panjang spesimen 9 mm, 10,5 mm, 9,5 mm tinggi, dan 18 mm.

Beberapa air mata Pele berbentuk anehyang ditemukan di Hawaii.

Rambut Pele pada aliran pahoehoe di Kilauea Volcano, Hawaii, 27 Maret 1984.

Rambut Pele tersangkut pada antena radio yang dipasang di tepi selatan dari Pu'u'Ō'ō, Hawai'i


Baca Juga:






Source: hiddenunseen.blogspot.com


Demikianlah Artikel Rambut dan Air Mata Dewi Pele

Sekianlah artikel Rambut dan Air Mata Dewi Pele kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Rambut dan Air Mata Dewi Pele dengan alamat link https://batanguntukindonesia.blogspot.com/2015/09/rambut-dan-air-mata-dewi-pele.html

SHARE THIS

Author:

0 comments: