Judul : Pelajar Blora Tolak Perayaan Hari Valentine
link : Pelajar Blora Tolak Perayaan Hari Valentine
Pelajar Blora Tolak Perayaan Hari Valentine
Salah satu stiker yang dibagikan para pelajar di Kecamatan Cepu untuk menolak perayaan valentine's day. (foto: dok-ib) |
Melalui aksinya para pelajar ini ingin menyuarakan sebenarnya valentine itu tidak boleh dilaksanakan karena merupakan budaya luar. Valentine bukan budaya bangsa Indonesia dan dalam syariat Islam melarang hal itu.
Sebelum melakukan orasi di jalanan, para pelajar tersebut terlebih dahulu mengikuti sarasehan yang dilaksanakan pada Minggu pagi dengan menghadirkan dua pembicara yaitu Ustadz Eka Wijanarko dari Yayasan Mutiara Insan Cepu dan Ipmawati Alia dari Advokasi IPM Jawa Tengah.
Pelajar Muhammadiyah menolak perayaan Hari Valentine. (foto: dok-ib) |
"Aksi ini dilaksanakan sekarang (kemarin-red) sebagai antisipasi agar pada tanggal 14 Februari nanti tidak ada lagi yang merayakan valentine, khususnya di Kabupaten Blora. Karena konotasinya valentine itu negatif dan tidak ada manfaatnya sama sekali," jelas Ipmawati Alia.
Ia bersyukur respons para peserta sangat positif. Ada beberapa pelajar yang belum tahu bahwa valentine itu haram sehingga kaget. Namun setelah tahu, mereka tidak ingin lagi merayakan valentine day.
Sementara itu, salah seorang peserta, Annisa, mengaku menyambut positif aksi tolak hari valentine ini. Karena menurutnya hari valentine itu tidak ada dalam sejarah umat Islam. Kebanyakan para remaja merayakan hari valentine karena terbawa dan ikut-ikutan.
Para pelajar IPM membentangkan spanduk reject valentine's day di tepi Jalan Ronggolawe Kecamatan Cepu. (foto: dok-ib) |
Di bawah pengawalan Polsek Cepu, aksi dilanjutkan dengan long march dari terminal Cepu dan dilanjutkan dengan orasi di sekitaran Tugu Djatikoesoemo Kecamatan Cepu sembari membagikan stiker gratis kepada para pengguna jalan. Dalam orasinya Pimpinan Daerah IPM Kabupaten Blora menegaskan menolak Valentines Day karena dapat merusak moral remaja.
"Menguras tenaga, tapi seru dan bangga bisa memperjuangkan aqidah Islam," tandas Richard Argadia selaku ketua panitia.
Meskipun sempat menuai pro kontra dan menjadi perdebatan di media sosial, secara keseluruhan aksi berlangsung sukses. Aksi yang sama juga digelar di sejumlah sekolah Muhammadiyah yang lain oleh Pimpinan Ranting IPM setempat. Sebelumnya pada tanggal 10 Februari 2017 Dinas Pendidikan Kabupaten Blora juga telah mengeluarkan surat instruksi melarang perayaan Valentine. Aksi ini dilanjutkan dengan pembagian buletin gratis yang berisi kampanye penolakan Hari Valentine. (lia/ip-infoblora)
Demikianlah Artikel Pelajar Blora Tolak Perayaan Hari Valentine
Sekianlah artikel Pelajar Blora Tolak Perayaan Hari Valentine kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Pelajar Blora Tolak Perayaan Hari Valentine dengan alamat link https://batanguntukindonesia.blogspot.com/2017/02/pelajar-blora-tolak-perayaan-hari.html
0 comments: