Sunday, February 12, 2017

Agus Paling Boros Habiskan Duit Kampanye Hingga Rp 68 Miliar, Ahok Paling Hemat Surplus Rp 6 Miliar!

Agus Paling Boros Habiskan Duit Kampanye Hingga Rp 68 Miliar, Ahok Paling Hemat Surplus Rp 6 Miliar! - Hallo sahabat Batang Untuk indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Agus Paling Boros Habiskan Duit Kampanye Hingga Rp 68 Miliar, Ahok Paling Hemat Surplus Rp 6 Miliar!, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Agus Paling Boros Habiskan Duit Kampanye Hingga Rp 68 Miliar, Ahok Paling Hemat Surplus Rp 6 Miliar!
link : Agus Paling Boros Habiskan Duit Kampanye Hingga Rp 68 Miliar, Ahok Paling Hemat Surplus Rp 6 Miliar!

Baca juga


Agus Paling Boros Habiskan Duit Kampanye Hingga Rp 68 Miliar, Ahok Paling Hemat Surplus Rp 6 Miliar!

Jakarta, Lensaberita.Net - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat membeberkan dana yang mereka terima dan gunakan selama periode kampanye Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017.

Pasangan calon urut nomor dua ini menerima dana sebesar Rp 60,1 miliar.

Menurut Bendahara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Charles Honoris, dana yang digunakan untuk kampanye sejak akhir Oktober hingga Minggu (11/2) mencapai Rp 53,6 miliar.

Dana tersebut terkumpul dari 12.000 orang dan badan usaha swasta, dengan rincian, perseorangan Rp 42,90 miliar, badan hukum swasta Rp 15,48 miliar, serta termasuk Rp 1 juta dari Ahok-Djarot untuk membuka rekening tabungan.

"Jadi total yang kami terima sebesar Rp 60,1 miliar termasuk sumbangan paslon Pak Ahok dan Pak Djarot saat membuka rekening sebesar Rp 1 juta, Rp 42,9 miliar sebesar itu dari perserorangan, dari badan hukum swasta ada Rp 15,48 miliar, kalau dari sumbangan badan swasta ini terdiri dari 83 perusahaan," kata Charles Honoris.

Sisanya, Rp 29,1 miliar, terbagi dengan rincian untuk pertemuan terbatas Rp 9,2 miliar, pertemuan tatap muka Rp 7,3 miliar, rapat umum Rp 5,3 miliar, kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye dan perundang-undangan Rp 1,8 miliar, dan operasional posko sebesar Rp 1,4 miliar.

Adapun dana kampanye Ahok-Djarot sebesar Rp 60,1 miliar itu diperoleh dari Kampanye Rakyat yang digelar sejak November.

Sebesar 73,5 persen dana itu berasal dari sumbangan perseorangan.

Kemarin tim pemenangan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor dua itu akan melaporkan pemasukan dan pengeluaran kampanye ke KPU DKI dengan membawa serta sejumlah boks berisi formulir tersebut.

Menurut Charles, ini merupakan bentuk pertanggungjawaban mereka terhadap hasil patungan masyarakat yang tidak hanya warga Jakarta, tetapi juga warga di daerah lain di Indonesia.

"Belum pernah di Indonesia sumber dana kampanye dari sampai 10.000 orang, karena biasanya kan hanya beberapa badan swasta saja," kata Charles.

Sementara itu Tim pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni menyampaikan telah menggelontorkan dana kampanye sekitar Rp 68 miliar.

"Kami menyerahkan laporan jumlah sumbangan dan pengeluaran. Total sumbangan yang kami terima itu 68 miliar rupiah sekian. Dan pengeluaran juga 68 miliar rupiah sekian," kata Bendahara Umum Tim Pemenangan Agus-Sylvi, Gatot Suwondo.

Gatot merinci, pengeluaran tersebut digunakan antara lain untuk keperluan sejumlah pertemuan dan berbagai alat peraga yang digunakan untuk berkampanye.

Menurutnya, 41 persen pengeluaran itu terpakai untuk pertemuan-pertemuan, baik tatap muka secara khusus, terbatas atau pertemuan umum hingga rapat akbar.

"Kemudian untuk biaya yang keluar untuk peragaan spanduk, kaus dan sebagainya itu sebesar 16 miliar rupiah. Kami orientasikan 24 persen dari total pengeluaran," kata Gatot.

Sementara biaya operasi kampanye disebutkan juga ada pada setiap minggunya sekitar Rp 3,5 miliar.

"Jadi totalnya itu 68 miliar 954 juta rupiah," kata dia.

Sisa saldo yang masih dimiliki tim pemenangan Agus-Sylvi, masih menyimpan sekitar Rp 14 juta.

Berdasarkan ketentuan KPUD, uang tersebut akan menjadi milik pasangan calon.

"Saldo yang terakhir ada itu di rekening bank. Itu kurang lebih Rp 1 juta dan di cash-nya itu sekitar Rp 14 jutaan, sisanya," kata dia.

Anies-Sandi Habiskan Rp 64,4 M

Hingga Februari 2017, total penerimaan dana kampanye calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebesar Rp 65,3 miliar.

Hampir seluruh dana tersebut berasal dari Sandiaga, yakni Rp 62,8 miliar. Adapun Anies menyumbang Rp 400 juta.

Sumbangan dari parpol pengusung, yakni Gerindra sebesar Rp 750 juta dan PKS Rp 350 juta.

Sumbangan lainnya berasal dari perusahaan berbadan hukum swasta sebesar Rp 900 juta.

"Sumbangan dari perusahaan berbadan hukum, Rp 700 juta transfer langsung dari perusahaan swasta, dan sisanya berupa atribut barang," ujar Satrio Dimas Adityo, Bendahara tim pemenangan Anies-Sandiaga.

Sedangkan total pengeluaran dana kampanye Anies-Sandiaga sejak Oktober 2016 hingga Februari 2017 sebesar Rp 64,4 miliar.

Pengeluaran paling besar untuk penyebaran bahan kampanye sebesar Rp 19,2 miliar (30 persen).

Pengeluaran lainnya yang tidak melanggar Rp 19 miliar (29 persen), pertemuan tatap muka dengan masyarakat Rp 11,7 miliar (18 persen), rapat umum Rp 6,5 miliar (10 persen), pengeluaran operasi Rp 2,9 miliar (4 persen) dan pertemuan terbatas Rp 2,3 miliar (4 persen).

Pengeluaran pembelian peralatan Rp 1,3 miliar (2 persen), pembuatan atau produksi iklan media Rp 615 juta dan alat peraga kampanye Rp 426 juta (1 persen).

Untuk penyebaran bahan kampanye dari total pengeluaran sebanyak Rp 19,2 miliar. Pengeluaran paling besar adalah untuk pengadaan kaus sebesar Rp 15,1 miliar (79 persen).

Untuk kegiatan lain yang tidak melanggar, dari total pengeluaran sebanyak Rp 19 miliar, pengeluaran paling besar untuk penguatan struktur partai pengusung sebesar Rp 11,2 miliar (59 persen) dan penguatan struktur jaringan relawan sebesar Rp 5,8 miliar (31 persen).

"Sejak awal Anies-Sandi telah menyatakan komitmennya terhadap transparansi dana kampanye tanpa ada yang dikurangi ataupun dilebih-lebihkan. Hingga menjelang akhir masa kampanye, komitmen untuk menjalankan transparansi tersebut tetap dilaksanakan secara konsisten," ujar Dimas.

Dana kampanye dikumpulkan sejak Oktober 2016. Anies-Sandiaga akan segera melaporkan laporan keuangan mereka kepada Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta. [src/trc/tribunnews.com]


Demikianlah Artikel Agus Paling Boros Habiskan Duit Kampanye Hingga Rp 68 Miliar, Ahok Paling Hemat Surplus Rp 6 Miliar!

Sekianlah artikel Agus Paling Boros Habiskan Duit Kampanye Hingga Rp 68 Miliar, Ahok Paling Hemat Surplus Rp 6 Miliar! kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Agus Paling Boros Habiskan Duit Kampanye Hingga Rp 68 Miliar, Ahok Paling Hemat Surplus Rp 6 Miliar! dengan alamat link https://batanguntukindonesia.blogspot.com/2017/02/agus-paling-boros-habiskan-duit.html

SHARE THIS

Author:

0 comments: